MERASAKAN

Merasakan adalah proses paling awal dalam perjalanan Kawan Kasih Tumbuh. Ketika panggilan untuk menjangkau anak-anak di daerah yang lebih sulit diakses semakin kuat, Adit dan Putri memutuskan melakukan perjalanan kaki ke kampung-kampung di daerah Yahukimo bagian utara dan selatan. Tujuannya agar mereka dapat merasakan di mana Tuhan hendak menempatkan mereka selanjutnya.

Baca di sini untuk membaca lebih lanjut tentang perjalanan Putri dan Adit.

Temuan

Dari 26 sekolah di 26 kampung, hanya 3 sekolah yang berjalan aktif. Sisanya sudah sejak 1-11 tahun tidak berjalan karena tenaga pengajar tidak tinggal di kampung.

Mayoritas kampung kosong, hanya diisi orang tua dan balita. Pemuda usia produktif ber-urbanisasi ke kota (untuk sekolah/ kerja) dan urung kembali.
Di kota, tidak sedikit pemuda/i yang drop out sekolah dan salah pergaulan karena tidak ada pendampingan spiritual. Masalah sosial yang timbul akibat urbanisasi, seperti: anak mabuk, mengisap lem, tingginya angka kriminalitas, meningkatnya HIV dan AIDS, anak jalanan, dan angka pengangguran.

Beberapa Catatan:

Di Papua pada umumnya, termasuk di Kabupaten Yahukimo, “pembangunan” fisik dan infrastruktur yang tersentral terus melaju. Sayangnya, tidak diiringi dengan pengembangan SDM, spiritual, serta lapangan kerja di tingkat desa. Masyarakat Papua harus menjadi subjek pembangunan dan bukan penonton. Mulai dari sekarang.

Akan Tetapi...

…the biggest challenge that ministries face is an insufficient number of people who are willing to invest the time and energy that it takes to walk through time with a needy individual or family.” When Helping Hurts, 2009

Kawan Kasih Tumbuh berkomitmen untuk mendampingi masyarakat mencapai visi dan misi kemandirian yang telah diuraikan.